pernakah terbersit pertanyaan ini di benak Anda?Tidak hanya Indomaret dan Alfamart, bahkan bank pun sekarang sudah mulai menempatkan kantornya bersebelahan dengan kantor bank pesaingnya. Langkah strategi ini pun mulai diikuti jenis usaha lainnya. Di Yogyakarta, angkringan kopi joss berderet sepanjang Jalan Mangkubumi, apotek 24 jam saling berhadapan berseberangan, hotel, bahkan warung specialty coffee murah meriah pun jaraknya berdekatan. Apa alasan di balik strategi ini?
Ada sederet teori ekonomi di balik strategi ini. Sebutlah nama Game Theory, Prisoners’ Dilemma, dan Nash equilibrium. Cukup njlimet!
Simpelnya, Anda dapat menonton video berikut untuk tahu jawaban “Kenapa sih Indomaret dan Alfamart berdekatan?”
Simpelnya, Anda dapat menonton video berikut untuk tahu jawaban “Kenapa sih Indomaret dan Alfamart berdekatan?”
Terjemah bebas video di atas:
Mengapa SPBU pada umumnya (di luar negeri) letaknya berdekatan?
Kok bisa ya saya sudah mengemudi sejauh 1 mil tidak menemukan satu warung kopi pun? Dan kemudian tiba-tiba kok menemukan 3 warung kopi yang ketiganya saling berdekatan?
Mengapa toko, bengkel, restoran, dan usaha yang sejenis lainnya biasanya letaknya berdekatan satu sama lain, dan bukan berjauhan menyebar merata di masyarakat?
Ada beberapa faktor yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk memutuskan dimana Anda akan menempatkan bisnis Anda. Fenomena di atas dapat dijelaskan dengan cerita sederhana yang dinamakan Hotelling’s Model of Spatial Competition
Bayangkan jika Anda menjual es krim di pantai. Pantai tersebut sepanjang 1 mil. Pada awalnya hanya Anda yang berjualan es krim. Anda tidak mempunyai pesaing.
Kira-kira dimana Anda akan meletakkan gerobak es krim Anda di pantai tersebut?
Tentu saja Anda akan meletakkan gerobak es krim Anda di tengah pantai agar dapat menjangkau banyak konsumen dengan maksud es krim Anda laris. Posisi gerobak es krim di tengah pantai memudahkan pembeli di setiap sisi pantai untuk menjangkau Anda. Sebab apabila Anda meletakkan gerobak es krim Anda di salah satu ujung pantai tentu saja Anda menjauh dari konsumen di sisi yang lainnya. Dengan meletakkan gerobak es krim Anda di tengah pantai, Anda dapat melayani sebanyak mungkin pembeli.
Pada suatu hari ketika Anda sedang menjual es krim di pantai tersebut. Tiba-tiba sepupu Anda yang bernama Tedjo datang ke pantai dengan membawa gerobak es krim miliknya. Tedjo menjual es krim yang sama persis seperti es krim yang Anda jual.
Anda dan Tedjo kemudian membagi area pantai menjadi dua. Sebelah selatan untuk gerobak es krim Anda dan sebelah utara untuk gerobak es krim Tedjo. Tentu saja dengan tujuan yang sama, agar Anda dan Tedjo dekat dengan pembeli. Anda meletakkan gerobak Anda 1/4 mil di sisi selatan dari tengah pantai. Dan tepat di sisi utara dari tengah pantai, Tedjo meletakkan gerobaknya.
Dengan “kesepakatan” ini pembeli dari sisi selatan membeli es krim Anda. Dan pembeli dari sisi utara membeli es krim Tedjo. Sedangkan pembeli dari sisi tengah (antara Anda dan Tedjo) membeli dari sisi paling dekat dengan mereka. Tidak ada yang berjalan lebih dari 1/4 mil. Anda dan Tedjo masing-masing mendapat 50:50 pembeli.
Penggagas Game Theory menganggap ini solusi yang optimal secara sosial (socially optimal solution). Ini memudahkan konsumen untuk mendekati gerobak es krim.
Pada keesokan hari ketika Anda sampai ke pantai untuk berjualan es krim seperti biasanya. Anda mendapati ternyata Tedjo sudah duluan meletakkan gerobak es krim milik dia tepat di tengah pantai. Bergeser dari posisi dia sebelumnya kemarin. Berarti Tedjo menggeser posisi gerobak es krim milik dia ke area Anda di sisi selatan. Sedangkan Anda meletakkan gerobak es krim Anda tetap pada posisi yang sama seperti posisi sebelumnya, yaitu 1/4 mil di sisi selatan. Anda mendapatkan bagian 25% dari seluruh pembeli di sisi selatan Anda. Sedangkan Tedjo tentu saja masih mendapatkan seluruh pembeli dari sisi utara dia.
Dan pada sisi tengah antara Anda dan Tedjo tinggal tersisa 1/4 area (25%), yang sebelumnya 2/4 (50%), ini dikarenakan Tedjo mengambil jatah 1/4 area antara Anda dan Tedjo.
Pada keesokan harinya (hari ketiga), Anda datang ke pantai lebih pagi dibandingkan Tedjo. Anda meletakkan gerobak es krim Anda di posisi tengah pantai. Sama seperti yang dilakukan Tedjo pada hari sebelumnya. Anda beranggapan akan dekat dengan 75% pembeli dari sisi selatan Anda, dan menyisakan 25% dari area pantai untuk Tedjo.
Ketika Tedjo datang, tiba-tiba dia malah meletakkan gerobak es krimnya di sisi selatan Anda. Mengambil seluruh pembeli yang datang dari sisi selatan Anda. Dan menyisakan sedikit pangsa pembeli di sisi utara Anda. Anda tidak mau kalah, Anda pun menggeser gerobak es krim Anda 10 langkah di sisi selatan Tedjo agar lebih dekat dengan pembeli.
Ketika Anda sedang istirahat siang, ternyata Tedjo sudah di sisi selatan Anda dengan gerobak es krimnya.
Sepanjang hari Anda dan Tedjo terus bersaing, bergerak ke sisi selatan. Semakin Anda dan Tedjo bergerak ke sisi selatan, semakin pula Anda dan Tedjo menjauh dari pembeli di sisi utara.
Akhirnya, Anda berdua pun kembali lagi ke titik tengah pantai, bahkan lebih berdekatan lagi, agar dekat kembali dengan pembeli. Anda dan Tedjo masing-masing melayani kembali 50:50 pembeli. Anda menjual es krim untuk 50% pembeli, dan Tedjo juga menjual untuk 50% pembeli.
Pada titik ini, Anda dan Tedjo telah memainkan peran yang dinamakan Nash Equilibrium. Yaitu satu titik dimana tak satu pun dari Anda dapat meningkatkan posisi Anda dengan cara mengubah strategi Anda.
Strategi pertama Anda, yaitu Anda dan Tedjo masing-masing menempati 1/4 mil dari tengah pantai, tidak berhasil, karena itu bukanlah Nash Equilibrium. Anda dan Tedjo dapat saja dengan bebas memindahkan gerobak es krim dekat dengan pembeli untuk menjual lebih banyak lagi es krim.
Ketika Anda dan Tedjo masing-masing sudah memposisikan gerobak es krim Anda di tengah pantai dengan sangat berdekatan maka Anda tidak dapat memposisikan gerobak lebih dekat lagi dengan pembeli yang posisinya jauh (yaitu pembeli yang jauh dari titik tengah pantai). Anda tidak lagi memiliki solusi optimal secara sosial (socially optimal solution), karena pelanggan di kedua ujung pantai harus berjalan lebih jauh dari biasanya untuk mendapatkan es krim Anda.
Pikirkan tentang semua rantai makanan cepat saji, butik, atau kios HP di mal. Kebutuhan pembeli mungkin lebih baik dilayani dengan cara mendistribusikan produk atau jasa Anda di seluruh lokasi dimana pembeli tinggal. Dengan kata lain yaitu mendekatkan produk dan jasa Anda dengan pembeli.
Catatan saya:
Lihat Indomaret dan Alfamart yang gencar membangun gerai toko mereka di setiap lokasi dan daerah. Baik kota maupun desa. Dimana-mana ada Indomaret dan Alfamart. Tujuan Indomaret dan Alfamart tentu saja agar lebih dekat dan semakin dekat dengan pembeli.
Strategi ini konsekuensinya membuat persaingan Anda dengan pesaing akan selalu panas dan agresif.
Pada kenyataannya, pembeli berdatangan dari segala arah. Bisnis pun bersaing ketat dengan masing-masing pelaku bisnis melakukan strategi marketing dengan cara differensiasi produk dan strategi memotong harga (diskon). Namun pada dasarnya setiap perusahaan ingin menjaga persaingan mereka sedekat mungkin. Persaingan bikin bisnis jadi hidup dan berkembang.
Sekarang, sudah tahu kan mengapa Indomaret dan Alfamart letaknya berdekatan?
0 Response to "Mengapa Indomaret dan Alfamart selalu berdekatan?"
Post a Comment